Sebelumnya
sudah dibahas tentang ukuran pemusatan
data, yaitu mean, median, dan modus.
Pada postingan kali ini akan membahas tentang ukuran
penyebaran data. Ukuran penyebaran data dibedakan menjadi dua yaitu jangkauan
data dan kuartil. Pada postingan ini hanya mengulas tentang cara menentukan
jangkauan suatu data. Sedangkan untuk cara menentukan kuartil suatu data akan di posting pada postingan
berikutnya.
Apakah
jangkauan suatu data? Jangkauan suatu data adalah
selisih antara datum terbesar dan
datum terkecil dan biasanya dilambangkan
dengan J, yang dirumuskan sebagai
berikut:
J = datum terbesar – datum
terkecil
Untuk
mengetahui jangkauan suatu data, terlebih dahulu harus mengurutkan datum-datum
dari datum terkecil sampai datum terbesar pada data tersebut terlebih dahulu.
Misalnya,
diketahui data tinggi badan 8 siswa sebagai berikut: 150 cm, 155 cm, 160 cm,
157 cm, 158 cm, 160 cm, 155 cm, dan 150 cm. Jika data tersebut diurutkan akan
tampak seperti berikut: 150, 150,
155, 155, 157, 158, 160, 160.
Dari
data tinggi badan 8 siswa tersebut datum terkecil yaitu 150 dan datum terbesar
yaitu 160m, maka jangkauan data tersebut adalah 160 – 150 = 10. Jangkauan
diperlukan untuk mengetahui tersebar atau terkumpulnya suatu data.
Untuk
memantapkan pemahaman Anda tentang cara menentukan jangkauan suatu data,
perhatikan contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal 1
Tekanan
darah seorang pasien (dinyatakan dalam mmHg) rumah sakit dicatat sehingga
diperoleh data berikut.
180 160 175 150 176 130
174 125 178 126 180 124
180 120 165 120 166 120
Tentukan
jangkauannya.
Penyelesaian:
120 124 130 165 175 180
120 125 150 166 176 180
120 126 160 174 178 180
Dari
data tersebut kita akan melihat bahwa datum terbesar yaitu 180 dan datum
terkecil yaitu 120.
J = datum terbesar – datum terkecil
J = 180 – 120
J = 60
Jadi,
jangkauan data tersebut adalah 60.
Contoh Soal 2
Suatu
data memiliki mean 16 dan jangkauan 6. Jika setiap nilai di dalam data tersebut
dikalikan q, kemudian dikurangi p maka diperoleh data baru dengan mean 20 dan
jangkauan 9. Tentukan nilai dari 2p + q.
Penyelesaian:
Untuk
menjawab soal ini Anda harus paham dengan konsep
mean (rataan). Data mula-mula adalah x1, x2,
x3, ..., xn dengan
mean Ẍ1 = 16 dan J = 6 sehingga:
J
= xn – x1
6
= xn – x1 . . . . . . . (*)
Data
baru adalah qx1 – p,
qx2 – p, qx3 – p, ..., qxn – p dan dengan J = 9
Sehingga:
J
= (qxn – p) – (qx1 – p)
9
= q(xn – x1)
. . . . (**)
Substitusikan
persamaan (*) ke (**), diperoleh:
9
= q(xn – x1)
9
= q.6
q
= 9/6
q
= 3/2
q
= 1,5
Data
baru dengan mean 20 (Ẍ2 =
20), maka:
Ẍ2 = qẌ1 – p
20
= 1,5 . 16 – p
20
= 24 – p
p
= 24 – 20
p
= 4
2p
+ q = 2(4) + 1,5
2p
+ q = 8 + 1,5
2p
+ q = 9,5
Jadi,
nilai dari 2p + q adalah 9,5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar